بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ “Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang terasingkan itu.” (HR. Muslim no. 208)

Meniti Jalan Salaf

product

dzulqarnain.net

Detail | Pencari Ilmu

Tegar Di Atas Sunnah

product

Majalah Salafy

Detail | Profil

Profil Ummu Ulfa

product

Profil Penulis

Detail | da'watuna

Hakikat Kebutaan




بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ 

Oleh : Ustadz Dzulqarnain bin Muhammad Sanusi


Allah Subhânahu wa Ta’âlâ berfirman,

قَدْ جَاءَكُمْ بَصَائِرُ مِنْ رَبِّكُمْ فَمَنْ أَبْصَرَ فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ عَمِيَ فَعَلَيْهَا وَمَا أَنَا عَلَيْكُمْ بِحَفِيظٍ

“Sesungguhnya telah datang dari Rabb kalian bukti-bukti yang terang; maka barangsiapa melihat (kebenaran itu), maka (manfaatnya) bagi dirinya sendiri; dan barangsiapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka kemudharatannya kembali kepadanya. Dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara (kalian).” [Al-An’âm: 104]

Allah telah menerangkan agama dengan sejelas-jelasnya. Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam menegaskan, “Sungguh saya telah meninggalkan kalian di atas sesuatu yang sangat putih, malamnya sama dengan siangnya. Tidaklah seorang pun yang menyimpang darinya setelahku kecuali akan binasa.” [Diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Mâjah, Ibnu Abi ‘Âshim, dan Al-Hâkim dari hadits Abud Dardâ`. Dishahihkan oleh Al-Albâny dalam Zhilâl Al-Jannah 1/27]

Hanya dua golongan dalam menyikapi petunjuk, ada melihat dan mengikuti petunjuk, dan ada yang buta lagi berpaling dari kejelasan. Allah berfirman, “Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran.” [Ar-Ra’d: 19]

Bila tanda-tanda kebesaran Allah telah datang, kejelasan-kejelasan petunjuk agama telah tampak terang, dan syari’at Islam itu telah sampai kepada seseorang, namun dia tetap berada di atas keberpalingan, sikap acuh dan tidak menghiraukan, hendaknya dia bersiaplah dengan ancaman Allah,

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” [Thâhâ: 124],

“Dan barangsiapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar).” [Al-Isrâ`: 72]

Marilah kita memuliakanlah diri sebagai orang-orang yang melihat petunjuk dan mengikutinya.

Sumber : http://dzulqarnain.net/hakikat-kebutaan.html




No Response to "Hakikat Kebutaan"

جزاك الله خيرا وبارك الله فيكم. “Terima Kasih Telah Berkunjung Di Blog Kami.
thank you